-->
Welcome to our online store

Terimakasih kepada semua semua DONATUR, CONTRIBUTOR dan CUSTOMER yang telah berkunjung dan telah membeli buku-buku kami. semoga kita mendapatkan manfaat yang besar setelah membacanya, mengerti dan menjalankannya dengan semangat cinta bhakti yang besar. marilah kita budayakan membaca sastra/ kitab suci dan buku-buku spiritual mulai dari sekarang. Semoga niat baik kita dapat terlaksana dengan sukses. kabari kami pengalaman kemajuan anda semua. Hp./WA. 081277403909


Mahanila Store
Mahanila Store

Sunday, December 16, 2018

Srimad Bhagavatam Skanda Enam Jilid 2





Rp. 135.000,-
Terdiri dari 12 skanda dengan ayat-ayat Sanskerta asli, terjemahan kata per kata, terjemahan dan penjelasan Srila Prabhupada. Srimad-Bhagavatam adalah uraian asli dari Vedanta-Sutra, yg disusun oleh Srila Vyasadeva. Vedanta-Sutra adalah ikhtisar dari intisari Veda, Upanisad, dan literatur Veda lainnya. Oleh karena ungkapan nyata dari Vedanta sangat tajam dan padat, literatur ini tidak dapat dimengerti tanpa memiliki pengetahuan Veda yg luas dan mendalam. Dalam Srimad-Bhagavatam, Srila Vyasadeva menjabarkan ungkapan nyata ini dan mengungkapkan keagungan dari Kebenaran Yang Sejati bagi masyarakat. Oleh karena itu, Srimad-Bhagavatam disebut sebagai buah yg masak dari pohon keingintahuan Veda, hal yg sangat disukai oleh semua orang, termasuk jiwa yg sudah terbebaskan.

Skanda VI jilid 2 dari Srimad-Bhagavatam akan membahas TUGAS KEWAJIBAN UMAT MANUSIA

BAB 6: Keturunan Puteri-puteri Daksa
BAB 7: Indra Berbuat Kesalahan Terhadap Guru Spiritualnya, Brhaspati
BAB 8: Perisai Narayana-kavaca
BAB 9: Kemunculan Raksasa Vrtrasura
BAB 10: Pertempuran antara Para Dewa dan Vrtrasura
BAB 11: Sifat-sifat Rohani Vrtrasura
BAB 12: Vrtrasura Gugur dengan Mulia
BAB 13: Pertempuran antara Para Dewa dan Vrtrasura

Jumlah gambar berwarna: 8
Jumlah halaman romawi: 6
Jumlah halaman isi: 384
Dimensi: (Panjang x lebar x tinggi) 19,5 x 13,5 x 3

Bhagavata-Purana ini seterang matahari dan terbit tidak lama setelah keberangkatan Tuhan Krishna ke tempat tinggal-Nya Sendiri, diiringi dharma, pengetahuan, dsb. Orang-orang yang kehilangan penglihatan karena gelapnya kebodohan pada zaman Kali akan memeroleh cahaya dari Purana ini. (Srimad-Bhagavatam 1.3.43).

Ilmu pengetahuan abadi India diutarakan dalam Kitab-kitab Veda, sastra purba dalam Bahasa Sanskerta yang menyentuh segala bidang pengetahuan umat manusia. Awalnya dilestarikan melalui tradisi lisan, kitab-kitab Veda disusun dalam bentuk tertulis untuk kali pertama lima ribu tahun silam oleh rla Vysadeva, inkarnasi Tuhan di bidang sastra. Setelah menyusun kitab-kitab Veda, Vysadeva mengemukakan hakikat Veda dalam bentuk uraian singkat yang dikenal sebagai Vedanta-sutra . Srimad-Bhagavatam adalah ulasan Vysadeva atas kitab-kitab Vedanta-sutra karya beliau sendiri. Beliau menulis Srimad-Bhagavatam setelah matang dalam kehidupan spiritual di bawah bimbingan Narada Muni, guru spiritualnya. Disebut sebagai buah matang dari pohon kesusastraan Veda, rmad-Bhagavatam merupakan penjelasan yang paling lengkap dan absah atas pengetahuan Veda.

GAMBAR SATU
"Setelah Raja Indra melakukan tindakan penghinaan terhadap guru spiritualnya, Brhaspati, para raksasa memperlengkapi diri dengan senjata lalu menyatakan perang melawan para dewa. Sebagai akibat dari perilaku mereka yang tidak sepantasnya ter­hadap Brhaspati, kepala, paha dan lengan-lengan para dewa serta anggota badan mereka lainnya terluka oleh panah-panah tajam para raksasa. Para dewa, yang dipimpin oleh Indra, melihat tidak ada jalan lain selain segera menghadap kepada Dewa Brahma dengan kepala tertunduk memohon perlindungan dan petunjuk yang tepat. Ketika Dewa Brahma yang mahaperkasa melihat para dewa datang menghadap dirinya, dengan keadaan badan mereka penuh goresan luka akibat panah-panah para raksasa, beliau menenangkan mereka dan kemudian dengan belas kasihnya yang sangat besar beliau memberi mereka petunjuk-petunjuk. (hal. 47-49)
GAMBAR DUA
Visvarupa, yang melayani para Dewa sebagai pendeta mereka. mengajari Raja Indra rentang perisai Narayana, yang akan memungkinkan Indra untuk menaklukkan pemimpin-pemimpin para raksasa. Setelah mengucapkan berbagai macam mantra, Visvarupa mulai mengucapkan dan doa perlindungan berikut ini kepada Sri Narayana. "Tuhan Yang Mahakuasa, yang duduk di atas punggung burung Garuda, menyentuh Garuda dengan kaki padma-Nva, memegang delapan senjata-kerang sangka, cakra, perisai. pedang, gada, panah, busur dan tali. Semoga Persnalitas Tuhan Maha Esa tersebut melindungi hamba sepanjang  waktu dengan delapan lengan-Nya. Dia mahaperkasa sebab Dia memiliki delapan kesaktian secara sempurna." Berikutnya la memanjatkan doa-doa kepada perbanyakan –perbanyakan pribadi Tuhan, kepada Tuhan Yang Mahakuasa Sri Krishna, dan kepada senjata-senjata Sri Narayana. Demikianlah la mengajari Raja Indra, bagaimana caranya berlindung kepada perisai gaib tersebut. (hai 76-107)

GAMBARTIGA
"Pasca terbunuhnya Visvarupa, ayahnya, Tvasta, menyelenggarakan upacara ritual untuk tujuan membunuh Indra dengan cara menghaturkan sesembahan ke dalam api korban suci. Kemudian, dari arah selatan api korban suci muncul sosok yang menakutkan tampak seperti sang penghancur seluruh ciptaan pada akhir zaman. Bagaikan panah yang dilepas ke empat penjuru, badan raksasa itu membesar, hari demi hari. Tinggi dan kehitam-hitaman, ia nampak bagaikan bukit yang terbakar dan berkilauan seterang kumpulan awan cerah pada petang hari. Rambut di badan raksasa itu dan jenggot serta kumisnya berwarna seperti tembaga cair, dan matanya menatap tajam bagaikan matahari pada tengah hari. la nampak tak terkalahkan, seolah-olah memegang ketiga dunia pada ujung-ujung trisulanya yang menyala-nyala. Menari-nari dan berteriak dengan suara yang keras, ia membuat seluruh permukaan bumi bergetar seolah-olah terjadi gempa. Begitu ia menguap berulang-kali, ia nampak seakan berusaha menelan seluruh langit dengan mulutnya, yang sedalam gua. Ia nampak seakan sedang menjilati semua bintang di langit dengan lidahnya dan memangsa seluruh alam semesta dengan gigi-giginya yang panjang dan tajam. Begitu melihat raksasa yang besar ini, semua orang berlari tunggang langgang ke segala penjuru karena ketakutan." (hal. 126-129)
GAMBAR EMPAT
Curahan berbagai senjata dan panah yang dilepaskan untuk mem-bunuh prajurit-prajurit para dewa tidak sampai mencapai mereka sebab para dewa bertindak cepat memotong senjata-senjata itu menjadi ribuan keping di angkasa. Ketika senjata dan mantra mereka menipis, para asura mulai menjatuhkan bongkahan puncak-puncak gunung, pepohonan dan batu-batuan ke arah pasukan para dewa, namun para dewa begitu perkasa dan tangkas sehingga mereka menangkis semua senjata tersebut dengan cara memecahkannya berkeping-keping di angkasa seperti sebelumnya. Ketika pasukan para asura, yang dipimpin oleh Vrtrasura, melihat bahwa pasukan Raja Indra baik-baik saja, tak terlukai sedikit pun oleh serbuan senjata, dan bahkan juga oleh serbuan pepohonan, batu-batuan dan puncak-puncak gunung, para asura pun menjadi sangat ketakutan. Mereka meninggalkan pemimpin mereka bahkan pada awal-awal pertempuran, dimana mereka memutuskan untuk melarikan diri karena segala keberanian mereka telah dicuri oleh musuh. (hal. 217-220)

GAMBAR LIMA
"Ketika para dewa mendengar teriakan Vrtrasura yang menggelegar, yang terdengar bagaikan suara auman seekor singa, mereka tak sadarkan diri dan terjatuh ke tanah seolah dihantam halilintar. Ketika para dewa menutup mata mereka karena ketakutan, Vrtrasura, dengan mengangkat trisulanya dan membuat bumi bergetar dengan kekuatannya yang besar, menginjak-injak para dewa di kakinya di medan pertempuran sebagaimana seekor gajah gila menginjak-injak bambu-bambu di tengah hutan. Melihat perilaku Vrtrasura, Indra, Raja surga, tidak dapat lagi membiarkan Vrtrasura lalu melerriparkan ke arah Vrtrasura salah satu gada hebatnya, yang sangat sulit diatasi. Akan tetapi, ketika gada itu melayang ke arah Vrtrasura, dengan mudahnya ia menangkap gada itu dengan tangan kirinya. Vrtrasura yang perkasa, musuh Raja Indra, dengan penuh kemarahan menghantam kepala gajah Indra dengan gada itu, menciptakan suara menggelegar di medan pertempuran. Setelah dihantam dengan gada oleh Vrtrasura bagaikan gunung yang dihantam halilintar, gajah Airavata, karena merasakan sakit yang amat sangat dan memuntahkan darah dari mulutnya yang terluka, terdorong mundur sejauh tiga belas meter. Dalam keadaan kesakitan, gajah itu tersungkur, sementara Indra berada di atas punggung gajah itu. (hal. 232-235)

GAMBARENAM
"Serelah Indra memotong kedua lengannya, Vrtrasura, yang bercucuran darah, mengambil vvujud mahabesar yang membuat bahkan gunung-gunung sekalipun herguncang dan ia mulai menghantam permukaan bumi dengan kakinya, la datang mendekati Indra lalu menelan dia bersama Airavata, tunggangan Indra, bagaikan seekor ular piton besar menelan seekor gajah. Perisai Narayana melindungi Raja Indra, dan dengan petirnya ia menembus perut Vrtrasura dan menerobos keluar. Indra, pembunuh Raksasa Bala, kemudian langsung memenggal kepala Vrtrasura, yang tingginya sama dengan puncak gunung. Pada saat itu, percikan kehidupan keluar dari badan Vrtrasura dan pulang kembali kepada Tuhan. Sambil semua dewa memandangi, la memasuki dunia spiritual untuk menjadi rekan Sri Satikarsana." (hal. 287-293)

GAMBAR TUJUH

"Setelah membunuh brahmana Vrtrasura, Raja Indra mengalami penderitaan disebabkan oleh tindakan berdosa itu. Indra melihat kepribadian reaksi dosa yang terus mengejar dirinya, nampak seperti seorang wanita candala, atau wanita dari golongan yang paling rendah. Wanita itu nampak tua renta, dan semua anggota badannya gemetaran. Karena ia terjangkit penyakit tuberkulosis, badan dan pakaiannya berlumuran darah. Sambil menghembuskan napas yang berbau amis yang mencemari udara di seluruh jalan itu, ia berseru kepada Indra, 'Tunggu! Tunggu!' Pertama-tama Indra melarikan diri ke angkasa, namun di sana pun dia melihat wanita kepribadian dosa itu mengejarnya. Wanita penyihir ini mengikuti dia ke mana pun dia pergi. Akhirnya dengan gerakan yang sangat cepat ia pergi ke arah timur laut lain masuk ke dalam Danau Manasa-sarovara. (hal. 309-311)

  • Informasi

    Kondisi
    BARU
    Terjual
    : 215
    Dilihat
    : 1360
    Difavoritkan
    : 1
    Diperbarui
    : 06 Dec Sep 2018 15:35
  • Spesifikasi

    Judul
    Buku, Srimad Bhagavatam Skanda Enam Jilid 2
    Pengarang
    : Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada
    Penerbit
    : The Bhaktivedanta Book Trust
    Kategori
    : Filsafat
    Jumlah Halaman
    :  00 halaman
    Dimensi
    :  P x L x T cm
    Berat
    : 500 gram
  • Deskripsi

    A Second Chance: Sebuah Kesempatan Kedua

    (Kisah tentang pengalaman di ambang kematian)
    Karya: Sri Srimad A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada

    Hukum Karma menyatakan bahwa kita semua bertanggung jawab atas semua tindakan-tindakan kita, dan kematian adalah saat krusial ketika kekuatan misterius yang bertindak mematuhi hukum ini bekerja di balik layar untuk menentukan takdir kita.

       Pada zaman ketika reinkarnasi mulai diterima dengan cepat, bukan hanya oleh orang yang memberikan kesaksian tentang pengalaman di-luar-badan dan pengalaman di-ambang-kematian tapi juga oleh orang kebanyakan, KESEMPATAN KEDUA sangat perlu dibaca untuk kehidupan sehari-hari kita.

        Kisah menakjubkan ini didasarkan pada sebuah kitab klasik kebijaksanaan timur, Srimad-Bhagavatam. Kisah ini memperlihatkan kepada kita bagaimana kita dapat menggunakan teknik-teknik meditasi dan bhakti-yoga untuk mengatasi rintangan-rintangan kehidupan materialistik, menghadapi tantangan kematian, dan pada akhirnya mencapai kesempurnaan spiritual.
  • Catatan
    Catatan Pembeli tetap tunduk terhadap Aturan Penggunaan Mahanila Store.

    Barang-Barang yang sudah dibeli dan dikirimkan tidak dapat dikembalikan dengan ketentuan sebagai berikut, kecali:

    1. Terjadi kerusakan / cacat pada saat barang diterima
    2. Barang yang diterima tidak sesuai dengan yang dipesan 
    3. Kuantiti / Jumlah barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang dikirimkan 4. Proses klaim pengembalian barang bisa dilakukan maksimal 2 hari setelah barang diterima
    5. Kami Menerima Dropship Tanpa Syarat Apapun, Cukup Tuliskan Nama    Dan No Telp Anda Di Keterangan Pesanan
    6. Pengiriman akan dilakukan 1-2 hari kerja, setelah data pesanan kami terima. Pengiriman akan dilakukan setiap hari Senin s/d. Sabtu (kecuali tgl merah). Pesanan pada hari Minggu & Tanggal Merah akan kami proses pada hari kerja berikutnya. Pertanyaan seputar detail produk, ketersediaan stok, dll tetap akan kami respon secepatnya.

    Jika Anda sudah membeli produk kami, kami anggap Anda sudah PAHAM & SETUJU akan poin-poin yang sudah kami sebutkan diatas.

    Kepuasan, Kenyamanan & Keamanan Berbelanja Anda adalah segalanya bagi Kami.

    Terima Kasih Happy Shopping

Author:

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini jika kalian suka silahkan share. Artikel saya yang berjudulSrimad Bhagavatam Skanda Enam Jilid 2. artikel ini resmi ditulis oleh I Wayan Mesra Ariyawan .Pada hari ini khususnyaSunday, December 16, 2018. Jika anda ingin sebarluaskan artikel ini, atau meletakan artikel ini sebagai tulisan anda mohon sertakan sumber link asli.

https://jayjivjago.blogspot.com

Add to Cart

Related Product :

I Wayan Mesra Ariyawan | December 16, 2018 | |

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda....

Ditulis Oleh: I Wayan Mesra Ariyawan (Mahanila Das)

Saat ini anda sedang membaca artikel di Website: "https://jayjivjago.blogspot.com". Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kita semua. Kami menunggu tanggapan untuk saling berbagi melalui komentar di bawah ini. Mari kita bersama-sama saling berbagi pengetahuan kerohanian untuk meningkatkan kualitas hidup kita yang sesungguhnya. Kami sangat berterimakasih atas semua pihak yang telah berkenan membantu mengembangkan website ini. Semoga usaha kita ini membuahkan hasil yang baik.

:: Thank you for visiting MAHANILA STORE ::

Follow him on:

Bhagavad-gita Sloka

Expand + | - Collapse

Chat Via WhatsApp

News News

Recent Posts

Doa-doa Pujian

Expandable Comments

Top Commentators

Mahanila Store

Doa-doa Pujian

Doa-doa Pujian

TODAY CALENDAR

Calendar Widget by CalendarLabs

Bhagavad-gita Sloka

Expand + | - Collapse

Bhagavad-gita Sloka

Expand + | - Collapse

Support : Mahanila Website | Mahanila Template | Mahanila Template
Copyrights © 2017. MAHANILA BOOK STORE - All Rights Reserved
Template Created by Mahanila Website Published by Mahanila Template
Proudly powered by Blogger

Copyright © 2013-17 Cakadola Engineering. All Rights Reserved.

Breaking News